"Tinggal bagaimana memilih paket wakil dan mesin partai yang betul-betul akan bekerja secara full untuk menyokong di dalam proses kontestasi," tutur Sekretaris Departemen Ilmu Pemerintahan, FISIP Unhas, ini.
Sisa mencari konfigurasi peta koalisi membangun secara geografis konteks keindonesiaan barat dan timur. Jadi tugas figur sekarang bagaimana mendekati suara-suara di kawasan tengah dan timur Indonesia.
"Ini akan menjadi perebutan suara di antara para kontestan ini untuk mendapatkan dukungan elektabilitas dari kawasan tengah dan timur," lanjut Lukman.
Ganjar diuntungkan dengan kelompok-kelompok menengah ke bawah yang ada di Jawa. Ini bisa menjadi kekuatan elektabilitas.
"Yang kemudian bisa menyolidkan beberapa kantong suara Jawa Tengah dan Jawa Timur," menurut Lukman.
Kemudian Prabowo ketika betul-betul akan berkoalisi dengan PKB (Cak Imin), ini bisa menjadi kekuatan juga. Cak Imin mewakili kelompok Nahdliyin jika solid yang memiliki jumlah besar.
Untuk Anies-AHY, mewujudkannya adalah sebuah tantangan. Dari sisi elektabilitas, AHY masih perlu bekerja keras untuk meraup kantung-kantung suara besar di Indonesia.
Apalagi, di tengah belitan masalah Demokrat yang masih berproses di ranah hukum.
"Ini cenderung bisa berpotensi ada permainan elite untuk mengganggu soliditas Partai Demokrat. Berpotensi kemudian bisa mendisharmonisasi Partai Demokrat," ucapnya. (FAJAR)