Perahu Batu Penuh Misteri, Sensasi Berwisata di Desa Samangki

  • Bagikan
Suasana di lokasi wisata Biseang Labboro Maros, Minggu, 18 September 2022

FAJAR.CO.ID, MAROS-- Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros tak hanya kondang dengan hijau alamnya. Desa itu kuat dengan cerita legenda batu yang menyerupai perahu.

Objek wisata itu disebut Biseang Labboro. Lebih dikenal dengan sebutan Bislab, objek yang penuh legenda itu sangat misterius.

Untuk ke objek tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Dari pusat Kabupaten Maros hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Saat memasuki desa, untuk berkunjung ke objek wisata ada loket yang akan dilalui. Jarak loket dari objek itu sekitar 1,3 kilometer.

Jarak tidak begitu jauh, tetapi untuk mencapai objek banyak sensasi yang bisa didapatkan. Hal itu karena jarak tersebut ditempuh dengan menyusuri sungai.

Saat menysuri sungai, suasana alam akan sangat terasa karena hijaunya. Sejumlah hewan akan dijumpai, dianataranya hewan dengan nama latin Tarsius Fuscus. Hewan yang imut dengan bola mata yang besar.

Selain itu, kupu-kupu yang cantik berterbangan dengan warna yang beragam akan menemani perjalanan.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Maros, Risman menjelaskan, menurut tuturan masyarakat, Biseang Labboro dalam bahasa Indonesia yang artinya perahu terdampar. Konon, perahu itu ditumpangi seorang saudagar kaya yang tujuannya menghampiri perempuan yang sangat cantik di Desa Samangki.

"Kenapa dinamakan Bislab karena ada cerita legenda. Jadi ini Bislab dulunya banyak dikunjungi oleh orang Tionghoa untuk beribadah karena mereka meyakini perahu yang menjadi batu di Bislab ini adalah raja mereka. Raja dari Cina," jelas pria kelahiran Maros ini.

Suasana di lokasi wisata Biseang Labboro Maros, Minggu, 18 September 2022

Kabar kecantikannya itu, sampai di telinga saudagar Tiongkok. Sehingga saudagar itu mendatangi Bunga Desa Samangki.

Saudagar Tiongkok itu sangat tertarik dan mempunyai niat untuk melamar gadis yang mencuri perhatiannya itu. Ia datang dengan menggunakan perahu yang sangat besar.

"Namun saat sampai disini, orang Cina ini ditolak. Akhirnya mereka putus asa. Baru ada yang tolak ini padahal sudah bergelimang harta dan memerintahkan semua pasukannya untuk kembali. Dia merasa malu akhirnya diperintahkan pasukannya untuk menenggelamkan perahunya hingga saat ini menjadi batu," tutur Risman.

Risman mengutarakan, cerita rakyat ini masih dipercaya oleh masyarakat setempat dan diceritakan kembali ketika wisatawan atau orang-orang yang mengunjungi Bislab. Tidak satupun masyarakat di daerah ini yang mengetahui awal mula berkembangnya cerita rakyat tersebut.

Hanya saja, masyarakat meyakini bahwa legenda yang telah beredar itu benar adanya karena bukti dari perahu yang karam tersebut. Dan menunjukan bahwa ada peradaban besar di Desa Semangki pada zamannya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan