"Banyak peluang industri di dunia olahraga, mari kita ciptakan di Indonesia, sekarang coba bayangkan partisipasi ditingkatkan lagi," tambahnya.
Lebih lanjut kata dia, hal tersebut telah diteliti oleh teman-teman pakar, partisipasi olahraga memutar uang pada angka Rp43 triliun.
"Rata-rata belanja perjalanan, jasa, biasa seepda dianterbangkan utnuk di temapt lain. Orang Jawa terbang di Makassar. Terbesar barang untuk belanja peralatan olahraga dan kaos," ucapnya.
Menurutnya, barang dari dalam negeri memiliki daya jangkau beli yang terbatas. Jadi, produk jasa olahraga bisa dilihat di SIION tersebut.
"Saya minta aplikasi ini rujukan kita semua, sehingga bisa menjadi database kuat dan dipromosikan sehingga menjadi kebiasaan," tandasnya.
"Supaya kuat, sistem informasi harus dalam genggaman, era digital, sama isi konten. Terinspirasi data yang ada, produk yang dihasilkan," sambung dia.
Menanggapi hal tersebut, Kadispora Sulsel, Andi Arwien Azies berharap, hal tersebut betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya, kegiatan kedua setelah sebelumnya di Bali.
"Hadirnya di Kota Makassar menempatkan kegiatan ini suatu kebanggaan stakeholder olahraga di Sulsel. Kami mengapresiasi, melalui Dispora kepada bapak Deputi," lanjutnya.
Tambah Andi Arwien, SIION sesungguhnya tindak lanjut Perpres 86 2021 desain besar olahraga nasional, bertujuan di samping meningkatkan budaya olahraga di masyarakat.
Tujuan kedua, menrutnya. Meningkat sinergitas dan produktif memajukan ekonomi nasional berbasis olahraga. Lahirnya SIION, sejalan harapan Gubernur Sulsel saat ini.