Saat itu usianya baru 37 tahun. Di Selandia Baru, Ardern merupakan PM perempuan ketiga. Dia mendapatkan gelombang besar dukungan dari para pemilih muda di negara tersebut yang kerap disebut Jacindamania.
Setahun menjabat, Ardern melahirkan anak. Dia menjadi pemimpin dunia kedua yang melahirkan saat masih menjabat. Wajahnya sempat menghiasi sampul majalah Vogue dan Time.
Kebijakan ketat Covid-19 membawanya terpilih kembali pada 2020 lalu. Saat itu, Selandia Baru menutup perbatasannya selama hampir 2 tahun. Tidak ada yang boleh keluar maupun masuk, kecuali darurat.
Selandia Baru juga termasuk deretan negara pertama yang melakukan vaksinasi Covid-19. Itu semua membuat negara tersebut memiliki angka kematian rendah akibat virus korona.
Dalam paparannya, Ardern memaparkan 5,5 tahun tantangan dan kemajuan pemerintahannya. Mulai dari pandemi hingga serangan teror di dua masjid di Christchurch 2019 lalu yang merenggut 51 nyawa.
Tanggapan Ardern yang cepat atas serangan tersebut menuai banyak pujian.Termasuk memakai jilbab saat mengunjungi keluarga korban sebagai penghormatan terhadap komunitas muslim.
Selain itu, menerapkan reformasi aturan kepemilikan senjata dan berjanji tidak akan pernah menyebut nama pelaku di depan umum.
Ardern menegaskan, dirinya hanyalah manusia biasa. Politisi adalah manusia biasa. Sebisa mungkin memberikan segalanya.
Dan, bagi Ardern, saat ini adalah waktu yang tepat baginya berhenti. Dia belum memiliki rencana bakal melakukan apa ke depan. Untuk sementara, dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.