FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi angkat suara terkait Muhammadiyah yang sempat dilarang menggunakan fasilitas publik untuk Salat Idulfitri.
Pendakwah sekaligus penulis itu mengatakan, belakangan ia menyimak perdebatan itu.
Pihak satu mendukung, pihak lainnya menentang.
“Menyimak perdebatan tentang izin penggunaan fasilitas publik untuk sholat ied bagi yang berlebaran beda dengan Pemerintah,” kata Hilmi, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Rabu (19/4/2023).
Perdebatan itu, kata dia sampai membenturkam dua hal. Toleransi dan tenggang rasa.
Pihak yang sepakat pembatasan itu menuntut tenggang rasa, pihak lainnya berargumentasi toleransi.
“Sampai-sampai membenturkan antara toleransi dan tenggang rasa (padah podo wae),” ungkapnya.
Karena perdebaran itu, ia berpikir kembali soral toleransi.
Apa iya toleransi dimaksud hanya jargon saja.
“Saya kok jadi mikir, toleransi cuma jargon saja. Orang disuruh toleran, padahal dia sendiri gak toleran,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)