FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penemuan brankas Narkoba di kampus UNM Parang Tambung ditengarai peristiwa bentrokan antara dua kubu mahasiswa beda Fakultas Minggu (4/6/2023) dinihari.
Meski demikian, Rektor UNM Prof. Husain Syam mengatakan, hingga saat ini otak dari bentrokan yang berujung pembakaran sekret itu masih belum diketahui.
"Sebenarnya, bukan bentrok antara kedua lembaga Fakultas. Tapi ini belum diketahui siapa yang melakukan proses (bentrokan) itu," ujar Prof. Husain, saat jumpa pers di menara Phinisi UNM, Jumat (16/6/2023) siang.
Pada kesempatannya itu, Prof. Husain masih menyebut pihak yang terlibat dalam aksi bentrokan itu kemungkinan bukan mahasiswa.
"Mungkin bukan mahasiswa, sedang didalami juga. Sedang didalami bentrokan itu oleh pihak kepolisian, tidak pasti bahwa fakultas lain yang menyerang fakultas lain," tukasnya.
Tambahnya, bisa jadi oknum yang terlibat aksi saling serang itu merupakan orang dari luar. Karena diakuinya, keamanan di UNM Parang Tambung masih lemah.
"Bisa jadi orang dari luar yang melakukan itu. Tentunya, inilah yang saya katakan sistem keamanan kita sungguh-sungguh sangat lemah," tandasnya.
Orang nomor satu di UNM itu mengatakan, perihal keamanan memang harus dievaluasi. Mengingat, betapa mudahnya orang-orang keluar masuk di lingkungan kampus pada malam hari.
"Ini yang harus kita sadari semua bahwa kita evaluasi itu. Saya baru sadar kalau praktik di lapangan dalam pengamanan kampus ini," imbuhnya.
"Saya mengatakan, sistem bagus tapi humanity yang eror. Manusianya yang tidak bagus. Ini yang perlu kita lihat. Ini kan, orang kalau tersogok, he ini ada orang mau masuk, ini pembeli rokokmu. Lewat dia pak. Begitu sederhananya orang bisa lewat kan," sambung dia.