Ketika hendak pulang ke Indonesia, kondisi politik di Tanah Air sedang tidak stabil, yang juga berdampak pada Muhammadiyah. Oleh karena itu, Irfan memutuskan untuk tidak pulang ke Indonesia dan memilih menetap di Thailand. Di sana ia bertemu dan menikah dengan gadis keturunan Jawa, yang merupakan anak dari imam masyarakat Jawa yang ada di Thailand.
Winai menjelaskan dengan serius bahwa ayahnya (Irfan Dahlan) adalah anggota Muhammadiyah yang sejati, sama seperti kakeknya (KH Ahmad Dahlan). Irfan hanya belajar agama di lembaga Ahmadiyah di India, seperti halnya seorang Muslim saat ini menuntut ilmu di perguruan tinggi ternama di Eropa atau Amerika.
"Jadi ayah saya bukan Ahmadiyah, dia adalah anggota Muhammadiyah sejati," tegas Winai. Selama berada di Thailand, Irfan Dahlan, ayah dari Prof. Dr. Winai Dahlan, mendirikan Yayasan Islam yang berlandaskan falsafah Muhammadiyah, dan kemudian dilanjutkan oleh Winai Dahlan sendiri.
"Saya sangat senang sekali dapat berkunjung dan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ini sesuai dengan pesan orang tua saya, Irfan Dahlan, agar saya kembali ke Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Unismuh Makassar. Ini adalah pesan dari orang tua yang saya jalankan," ungkapnya.
Setelah silaturahmi, Winai Dahlan meluangkan waktu untuk menikmati pemandangan Kota Makassar dari lantai 18 Gedung Iqra di Kampus Unismuh, dan juga mengunjungi Observatorium Unismuh yang berlokasi di tempat yang sama.
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Unismuh Makassar, serta jajaran pengelola Halal center Unismuh Makassar.