Curhat Pilu Sub Kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Belum Dibayar Pemerintah, Tak Sanggup Bayar Uang Sekolah Anak hingga Aset Disita

  • Bagikan
Belasan sub kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung protes belum dibayar pemerintah.-kai-

FAJAR.CO.ID -- Pekerja sub kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung curhat di media sosial. Mereka mengaku belum juga dibayar pemerintah, sehingga kesulitan membayar biaya sekolah anak hingga aset disita.

Seperti diketahui, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini menelan biaya hingga Rp114.24 triliun. Proyek kerja sama Pemerintah Indonesia dan China ini rencananya bakal diresmikan tahun ini.

Namun, di balik kecanggihan moda transportasi Kereta Cepat Jakarta Bandung ini, ada cerita pilu para pekerja yang belum dibayar gajinya.

Belasan sub kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung yang tergabung dalam Ikatan Sub Kontraktor KCJB mengaku hingga saat ini belum menerima pembayaran pekerjaan.

Lebih miris lagi, beberapa anggota Ikatan Sub Kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB mengaku rumah dan sejumlah aset telah disita oleh bank. Sebanyak 12 nama yang mengaku anggota Ikatan Sub Kontraktor KCJB mencurahkan kegalauannya di media sosial.

Mereka mengaku asetnya disita bank, karena tidak bisa membayarkan kredit. Padahal, kredit itu yang digunakan sebagai modal dalam membangun KCJB.

Dalam surat tersebut dijelaskan dampak belum dibayarkannya pekerjaan mereka.

"Dampak yang sangat dirasakan oleh pihak subkon dengan adanya permasalahan pembayaran ini sangat besar, karena selain melibatkan personal perusahaan secara langsung, juga melibatkan para vendor dan investor yang tentu nya melakukan penekanan yang luar biasa kepada para subkon,” tulisnya.

Sebagai ilustrasi, jika 1 kegiatan melibatkan 20 orang pekerja saja, bisa dibayangkan ada 88 kegiatan x 20 orang = 1760 orang yang terdampak pekerjaan ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan