Tito: Masyarakat Tidak Harus Tiap Hari Konsumsi Beras, Ada Papeda, Ubi Talas, Sukun

  • Bagikan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

“Tantangan kita adalah bagaimana agar beras yang disalurkan ini betul-betul sampai ke pasar tradisional, itu kuncinya. Jangan sampai berhenti di distributor, dan kemudian setelah itu ditimbun,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah melalui Bapanas juga menggencarkan gerakan pangan murah yang didukung dengan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan kepada 21,5 juta keluarga penerima manfaat.

Ini pada periode September hingga November yang masing-masing mendapatkan sebanyak 10 kilogram. Bantuan berikutnya dalam rangka penanganan stunting yaitu telur dan daging ayam untuk 1,4 juta keluarga.

"Tolong gerakan pangan murah ini digencarkan betul, baik melalui APBD, belanja tidak terduga, pos anggaran belanja tidak terduga, atau pos reguler dari dinas pangan misalnya, perdagangan,"tambahnya.

Pasalnya untuk memberikan atau menjualkan pangan dalam bentuk paket-paket dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah daerah. Sehingga paralel dengan pemerintah pusat yang melakukan gerakan pangan murah.

Mendagri juga mengingatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar mempercepat realisasi impor beras.

Berdasarkan data, stok beras per 6 Oktober sebesar 1,7 juta ton, sementara realisasi impor sebesar 1,136 juta ton, dan yang sudah tersalurkan untuk stabilisasi pasokan harga pangan sebesar 816 ribu ton. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan