Perkumpulan Telapak Ungkap Hasil Kajian Tambang Nikel di Halmahera Selatan

  • Bagikan
Martian Sugiarto, Ketua Tim Kunjungan Lapangan Perkumpulan Telapak

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang pelestarian lingkungan Perkumpulan Telapak baru-baru ini melakukan kunjungan untuk melakukan penilaian dampak komperhensif di wilayah konsesi tambang PT Trimegah Bangun Persada (TBP) Tbk yang sekaligus anak perusahaan Grup Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perkumpulan Telapak untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, kepatuhan, dan tanggung jawab sosial dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel.

Dalam menghadapi keprihatinan yang semakin meningkat terkait pemrosesan nikel hulu, Perkumpulan Telapak merasa perlu melakukan kunjungan lapangan dan penilaian di beberapa perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel nasional.

Dari lima perusahaan besar yang beroperasi di bidang pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, semuanya termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Salah satunya adalah PT. Trimegah Bangun Persada (TBP) Tbk, yang memberikan respons pertama dan telah mendapatkan perhatian publik yang signifikan.

“Perhatian ini muncul akibat dugaan pencemaran laut akibat pembuangan limbah tambang, pencemaran air tanah akibat ketiadaan fasilitas pengolahan air limbah, penggunaan bahan bakar fosil yang luas, dan dugaan peran dalam banjir di desa-desa sekitar,” kata Martian Sugiarto, Ketua Tim Kunjungan Lapangan Perkumpulan Telapak, Rabu (29/11/2023).

Antara tanggal 9 September hingga 13 September 2023, Perkumpulan Telapak mengirim tim untuk melakukan penilaian dampak sosial dan lingkungan yang komprehensif, melibatkan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi langsung mengenai operasi pertambangan di PT. TBP Tbk.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan