Ancaman Serius Rabies, Dinas Kesehatan Sulsel Terima 8.072 Kasus

  • Bagikan
Arsip foto - Dokter hewan menyuntikkan vaksin anti rabies pada seekor anjing saat pelayanan vaksinasi rabies di Denpasar, Bali, Sabtu (25/3/2023). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Denpasar mencatat estimasi anjing di Kota Denpasar sebanyak 82 ribu ekor dan yang sudah divaksin sebanyak 2.800 ekor atau 3,4 persen. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Virus rabies tak boleh diabaikan. Sudah 11 nyawa melayang di Sulawesi Selatan karena rabies.

Pencegahannya harus dimulai dari kesadaran setiap orang. Pemerintah harus memaksimalkan layanan untuk penanganan kasus rabies. Begitu juga dengan masyarakat terhadap kontak dengan Hewan Penular Rabies (HPR) baik hewan liar maupun hewan peliharaan.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Sulsel, M Yusri mengatakan, tahun ini Diskes telah menerima sebanyak 8.072 laporan kasus rabies. Sebanyak 7.999 kasus tersebut ditangani di fasilitas kesehatan. Namun, sebanyak 11 orang sudah tidak terselamatkan.

Jumlah kasus tersebut merupakan total dari 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulsel. Kabupaten Bantaeng misalnya, terdapat 100 kasus, Barru 159 kasus, Bulukumba 328 kasus, Bone 451 kasus, Enrekang 225 kasus, dan 152 kasus.

Selanjutnya, Takalar 45 kasus, Tana Toraja 861 kasus, Pangkep 105 kasus, Parepare 247 kasus, dan Pinrang 258 kasus. Lalu Sidrap 385 kasus, Sinjai 187 kasus, Soppeng 322 kasus. Seluruhnya sedang dan telah ditangani pada fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Kemudian Gowa 324 kasus, 323 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah, satu orang meninggal. Kabupaten Jeneponto 137 kasus, 136 kasus ditangani di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Kabupaten Luwu 414 kasus, 413 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah. Kabupaten Luwu timur 722 kasus, 719 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah.

Selanjutnya Luwu Utara 242 kasus, 240 kasus ditangani pada layanan fasilitas kesehatan milik pemerintah. Kota Makassar 545 kasus, 520 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah. Kemudian Maros 189 kasus, 186 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah. Di Selayar 86 kasus, 85 kasus ditangani pada layanan kesehatan milik pemerintah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan