Debat Capres-Cawapres, Pengamat Harap Kandidat Sesekali Menyerang dengan Pertanyaan Kritis

  • Bagikan
Pengamat dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Dr. Ikwan Setiawan. ANTARA/Zumrotun Solichah

FAJAR.CO.ID, JEMBER -- Debat capres-cawapres yang diagendakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahap berikutnya diharapkan lebih berisi dan kritis. Para kandidat lebih ideal jika menyerang dengan pertanyaan kritis kepada lawannya.

Harapan itu disampaikan Pengamat Universitas Jember (Unej), Dr. Ikwan Setiawan. Dia mengharapkan debat capres dan cawapres Pemilu 2024 bisa lebih berkualitas dalam memaparkan program kerja, bukan hanya retorika belaka dan gimik.

"Sesekali menyerang dengan pertanyaan kritis kepada capres/cawapres lain tidak apa-apa, asalkan dalam konteks program kerja, bukan sentimen negatif atau lainnya untuk menjatuhkan personal," katanya, Jumat (5/1).

Dia menilai saling beradu argumen dan menjawab pertanyaan capres/cawapres terkait program kerja sesuai dengan visi dan misinya diharapkan dapat memengaruhi masyarakat dalam menyalurkan hak suaranya pada 14 Februari 2024.

"Namun, sejauh ini debat capres-cawapres masih jauh dari harapan publik dan kurang memberikan edukasi politik yang baik tentang isu-isu yang ditentukan oleh KPU," tuturnya.

Menurutnya, debat tersebut seharusnya menjadi ajang untuk menguji gagasan capres/cawapres seberapa komprehensif dan kuatnya dalam menyusun program kerja dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Debat itu menguji capres/cawapres dalam memberikan solusi untuk mengatasi persoalan bangsa," ujarnya.

Namun, lanjut dia, debat tidak bagus apabila capres/cawapres saling serang dengan menjatuhkan seseorang di depan publik karena hal tersebut bukan menjadi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan