FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah berupaya melakukan percepatan pengembangan kawasan Kutai Basin antara lain dari Lapangan Geng North yang ditargetkan dapat berproduksi kurang dari 4 tahun setelah ditemukan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral didampingi oleh Kepala SKK Migas dan Dirjen Migas melakukan pertemuan dengan CEO ENI di Milan, pekan lalu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan upaya ENI dalam rangka percepatan pengembangan Lapangan Geng North menunjukkan telah kembalinya kepercayaan investor internasional untuk berinvestasi di sektor Hulu Migas Indonesia pasca upaya-upaya Pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi.
Pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk berproduksinya lapangan migas mencapai tujuh tahun sejak penemuan.
"Dengan komitmen ENI untuk kurang dari 4 tahun lapangan Geng North bisa berproduksi menunjukkan kepercayaan salah satu pemain besar international oil company (IOC). Hal ini akan berdampak positif bagi iklim investasi hulu migas di Indonesia," jelas Dwi Soetjipto, dalam keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
Diketahui, sepanjang tahun 2023, industri hulu minyak dan gas kian bergairah. Dua temuan jumbo cadangan gas di laut Indonesia membuat Indonesia jadi sorotan dunia.
Pada bulan Oktober lalu, ENI perusahaan migas Italia menemukan kandungan gas raksasa di lepas pantai Kalimantan Timur.
Dikutip dari situs resmi ENI, penemuan gas itu berasal dari sumur eksplorasi Geng North-1 yang dibor di PSC Ganal Utara. Jaraknya 85 km dari Kalimantan Timur, Indonesia.