Di Balik Ocehan Bahlil ke Suara Kritis Akademisi, Pengamat Curiga Skenario Lama

  • Bagikan

Prof Sukri menganggap, kritik dari para akademisi itu merupakan suara dari orang-orang yang ingin memperbaiki jalannya demokrasi di Indonesia.

"Dan bisa jadi kemudian suara-suara yang berbeda, tentu kritik-kritik dalam konteks kebaikan tetap akan dilihat sebagai sesuatu yang berbeda," imbuhnya.

"Dan yang negatif tidak perlu didengarkan dan kalau perlu untuk dibungkam, tentu itu masih jadi potensi," tandasnya.

Senada dengan Prof Sukri, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, menyebut, dirinya sangat paham atas skenario dibalik pernyataan Menteri Investasi Indonesia itu.

"Saya juga paham betul skenario di balik ocehan Bahlil," ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (8/2/2024).

Diungkapkan Gigin, setelah mendiskreditkan para akademisi, maka akan disusul dengan penyingkiran siapapun yang kritis terhadap Pemerintah.

"Setelah mendiskreditkan akademisi, disusul dengan penyingkiran siapa saja yang kritis," tukasnya.

Menurut Gigin, apa yang coba diperlihatkan Bahlil di depan publik Indonesia itu merupakan lagu lama.

"Ini kan lagu lama, Bahlil cuma ikut-ikutan aja," kuncinya.

Adapun Bahlil belum lama ini menyatakan keyakinannya bahwa ada skenario di balik kritikan yang dilontarkan oleh sejumlah akademisi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin setelah bertemu Presiden dalam kapasitasnya sebagai Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkapkan pandangannya sebagai mantan aktivis.

Sebagai mantan aktivis, Bahlil melihat gerakan dari para akademisi itu ditunggangi oleh pihak yang menguntungkan Paslon tertentu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan