Hal ini terjadi karena pemerintahan yang terlalu fokus pada hilirisasi hasil tambang, yang cuannya besar namun tidak seimbang dengan kesejahteraan petani dan masyarakat kelas bawah.
"Mengapa pemerintah tidak membuat program Hilirisasi Sumber Daya Alam Hijau, seperti kopi dan rempah-rempah, misalnya? Ya males lah, kan tidak menghasilkan cuan besar bagi oligarki!," tandasnya.
Islah menambahkan, program Bansos dan makan gratis, meskipun baik, tidak akan menjadi solusi jangka panjang untuk memperbaiki resiliensi ekonomi kelas bawah dan menengah.
"Untuk menjaga resiliensi ekonomi kelas bawah dan menengah, cukup dibuai dengan Bansos dan makan gratis. What the hell?," imbuhnya.
Islah bilang, konon bangsa Indonesia ingin lepas dari "Middle Income Trap". Namun yang terjadi hanya sekadar pembicaraan belaka.
"Faktanya hanya sekedar bacot dari Pemilu ke Pemilu saja. Beneran deh, inilah efek dari terlalu lama jadi pemuja Berhala, sampe ndak sadar antara dibegoin atau akhirnya jadi begok beneran," kuncinya.
(Muhsin/fajar)