"Kalau jenis ikan yang paling laris rataji. Tidak ada yang paling laris di sini, semua jenis ada saja penggemarnya," kata Ardi, menjawab pertanyaan penulis.
Ardi mengaku tidak hanya menjual ikan hias tetapi juga turut mengembangbiakkannya. "Sebagian memang saya pesan dari Jawa atau dari peternak lain. Tetapi ada juga yang saya ternakkan sendiri," bebernya.
Tampak salah satu hasil ternaknya adalah ikan louhan. Salah satu akuariumnya berisi anakan louhan yang jumlahnya kurang lebih 100 ekor.
"Ini saya ternakkan sendiri. Sayang sekali betinanya mati karena diserang pejantannya," curhat Ardi, dia mengaku lupa memisahkan betina dari akuarium.
Diakuinya, ikan louhan termasuk ikan yang mahal. Mengembangbiakkannya pun terbilang tidak gampang karena butuh proses penjodohan.
Selain di Transmart Tamalanrea, pasar ikan hias juga terdapat di Jl. Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, tepat di samping SMP Katolik Rajawali. Lokasi lain yang juga sudah cukup dikenal pehobi adalah Pasar Hobi yang terletak di Jl Toddopuli, Kecamatan Panakkukang.
Syamsul, salah seorang pedagang ikan hias yang penulis temui di Pasar Hobi menyampaikan, penjualan ikan hias cukup sulit saat corona melanda. Termasuk saat el nino melanda baru-baru ini.
Meski begitu, diakuinya tetap ada saja penggemar ikan hias yang datang membeli.
Persaingan pasar tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh nilai-nilai kepercayaan dan keyakinan.
Para pedagang menjalani aktivitas mereka dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan, percaya bahwa rezeki yang telah ditentukan akan datang pada waktunya masing-masing.
