FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Polisi belum menyimpulkan apakah bunuh diri satu keluarga di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, terkait dengan pinjaman daring (online/pinjol).
Dilansir dari ANTARA, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menyatakan bahwa tim masih bekerja dan belum dapat memberikan konfirmasi yang jelas.
Petugas telah memeriksa beberapa saksi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, termasuk saksi dari lokasi kejadian dan keluarga korban.
Hasil pemeriksaan forensik DNA, autopsi psikologi, dan pemeriksaan digital forensik juga masih ditunggu.
DNA adalah molekul yang mengandung instruksi genetik untuk seluruh siklus hidup organisme, diwariskan dari orang tua ke generasi berikutnya. Gidion menegaskan bahwa hasil pemeriksaan ini akan menjadi kunci dalam memahami kasus tersebut secara lebih detail.
Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara melakukan pemeriksaan ulang di lokasi kejadian untuk memastikan fakta-fakta yang ada dan menghubungkannya dengan asumsi yang mungkin telah dibuat sebelumnya.
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa keempat korban telah mempersiapkan diri sebelum melakukan bunuh diri, yang terlihat dari gerak-gerik mereka di rekaman CCTV.
Keempat korban adalah satu keluarga yang terdiri dari pria berinisial AE, istrinya AIL, serta dua anak mereka, JWA (13) dan JL (16).
Mereka datang ke apartemen tersebut menggunakan mobil Grandmax B 2962 BIQ, masuk ke lobi, menuju lift, dan kemudian naik tangga darurat ke atap sebelum melompat.
