FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bangga gabung dengan koalisi Prabowo-Gibran jadi sorotan.
Akademisi Cross Culture Ali Syarief menilai AHY bangga dengan partainya yang kehilangan 10 kursi di pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Pasalnya dengan penurunan suara sebesar 0,21 persen di Pileg 2024, AHY malah bersyukur Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju dan meninggalkan Koalisi Perubahan.
"Pileg 24 kehilangan 10 kursi - Ketumnya bangga," kata Ali Syarief, dikutip dari akun X pribadinya, Senin (25/3/2024).
Politisi ZA Effendy juga menyoroti pernyataan AHY itu. Sebagai pimpinan tertinggi di Demokrat, harusnya AHY prihatin karena kursinya merosot.
"Sebagai Ketum Parpol, kehilangan 10 kursi di DPR RI, dari 54 kursi ke 44 kursi (anjlok 19%) seharusnya AHY sangat prihatin dan bukannya bersyukur …?! #Nalar," sindirnya.
Sementara itu, Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief menyebut kursi Demokrat di DPR RI bisa saja bertambah. Pasalnya masih ada perselisihan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sementara 44 kursi. lainnya masih menunggu peselisihan di MK. ada 6 dapil yang menunggu sidang di MK. Memang kursi turun, tapi suara naik. Prosentase turun, 0,2 %. Banyak suara dapil gemuk tak jadi kursi. Semua bisa dijelaskan," tulisnya di akun X @Andiarief__.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir partai-partai di dalam Koalisi Perubahan yang bermanuver ke sana ke mari meskipun Pilpres 2024 belum selesai.
AHY menyampaikan sindirannya dalam acara buka bersama Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
"Sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur. Betul? Kita tahu, belum selesai, semua sudah ke sana ke mari," katanya.
Menteri ATR/BPN itu mengaku tidak bisa membayangkan jika Partai Demokrat masih bertahan di Koalisi Perubahan, karena menurutnya pasti akan ditinggal partai lain. Dia merasa jalan Demokrat sekarang merupakan pemberian Tuhan, karenanya bersyukur telah dipertemukan dengan Prabowo Subianto.
"We may lose the battle, but we win the war. Kita mungkin saja kalah dalam pertempuran Pileg, tetapi kita menang besar dalam perang Pilpres," kata AHY.
Untuk diketahui, Demokrat sebelumnya bergabung di Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan bersama PKS dan NasDem, namun keluar setelah NasDem menyetujui Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.
Demokrat kemudian menyebrang untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.(msn/fajar)