FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- FA (13), seorang anak perempuan asal Kota Makassar, menjadi korban tragis penganiyaan hingga tewas oleh bos dan rekan kerjanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, peristiwa penganiayaan itu terjadi di Jalan Mallombasang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Diketahui, FA bekerja sebagai pelayan di salah satu kafe di Kabupaten Pinrang.
Namun, nasib malang menimpa gadis belia ini ketika harus menghadapi akhir tragis di tempat kerjanya.
Orangtua FA, Yusnia (60) saat ditemui menceritakan, ia baru mengetahui anaknya meninggal saat dihubungi oleh bosnya.
"Bosnya yang menelpon dia bilang meninggal anak ta," ujar Yusnia, Jumat (29/3/2024).
Dikatakan Husnia, terduga pelaku saat itu mengatakan, FA meninggal karena jatuh di dalam kamar mandi.
"Katanya jatuh di dalam kamar mandi, terus saya bilang kita bawahmi pale mayatnya ke sini. Terus dia bilang carika dulu pale ambulance," ungkapnya.
Rasa janggal muncul di benak Husnia setelah melihat ada luka lebam di tubuh anaknya.
"Lebam disini, luka lecet juga, dengan di sini, terus di sini. telingannya, muka, baru keluar darah terus," kata Yusnia sambil menggambarkan luka yang dialami anaknya.
Dibeberkan Yusnia, anaknya telah dua tahun merantau dan ikut bekerja dengan bosnya tersebut.
Hanya saja, sepanjang perjalanan anaknya di luar kota, ia tidak pernah bercerita mengenai masalah yang dihadapi.
"Pernahja ke tempatnya waktu masih kerja di Sidrap, samami itu bosnya, ituji juga bosnya. Itu saya heran karena dia bilang meninggal ada di Pinrang, kan ceritanya itu setahu saya di Sidrap kerja," sebutnya.
Yusnia menuturkan, anaknya meninggal di rumah kakak bosnya di salah satu BTN di Kabupaten Pinrang.
Karena merasa janggal, membuat Yusnia dan keluarga melaporkan ke pihak Polres Pinrang.
Terpisah, Penyidik PPA Polres Pinrang Bripka Faizal mengatakan, setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung ditindaklanjuti dengan mengamankan empat orang.
Faizal menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang yang diduga mengetahui peristiwa tewasnya korban.
"Penetapan status tersangka belum. Kita masih melakukan pemeriksaan," kata Faizal di saat ditemui di RS Bhayangkara.
Faizal bilang, sejauh ini telag ada lima orang saksi yang diperiksa terkait hal tersebut.
Hingga saat ini, kuat dugaan, pelaku pembunuhan anak tersebut adalah majikannya sendiri.
"Ada dua yang diduga kuat sebagai pelaku. Saat ini masih diperiksa," tandasnya.
Dari informasi yang dia peroleh, dua orang yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan anak di bawah umur tersebut adalah majikan atau orang tempat bekerja selama dua tahun ini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih belum mendalami motif dari para terduga pelaku hingga tega menghabisi nyawa korban yang masih belia. (Muhsin/Fajar)