FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Islah Bahrawi, seorang tokoh senior dari Nahdlatul Ulama (NU), memberikan komentar terkait kasus pembubaran ibadah sejumlah mahasiswa Katolik di Tangerang Selatan.
Menurutnya, bagi umat Katolik, bulan Mei adalah bulan Maria, di mana umat Katolik bergiliran ke rumah masing-masing untuk melakukan tradisi doa Rosario.
"Bagi umat Katolik, di bulan Mei ini adalah bulan Maria," ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (8/5/2024).
Dikatakan Islah, hal tersebut mirip dengan tradisi "Yasinan" dalam Islam yang dilakukan dari rumah ke rumah secara bergantian.
"Mereka akan bergiliran ke rumah masing-masing untuk melakukan tradisi do'a Rosario. Semacam tradisi Yasinan," ucapnya.
"Dari rumah ke rumah secara bergantian pada malam Jum'at di kampung saya di Madura," lanjut Islah.
Islah menjelaskan bahwa para mahasiswa yang dibubarkan tersebut merupakan jamaat Katolik Unpam di Pamulang.
Para mahasiswa itu sedang melakukan ritual doa di rumah, bukan kebaktian atau Ekaristi yang seharusnya dilakukan di rumah ibadah.
"Adik-adik jamaat Katolik Unpam ini melakukan ritual do'a di rumahnya, bukan kebaktian atau Ekaristi yang seharusnya dilakukan di rumah ibadah," tukasnya.
Menyikapi aksi pembubaran tersebut, Islah mempertanyakan alasan RT dan warga setempat yang merasa gelisah.
"Mengapa ketua RT dan warga setempat harus gelisah?," imbuhnya.
Lebih jauh lagi, Islah mengecam tindakan tersebut sebagai praktik persekusi terhadap rumah non-Islam yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad.