"Prabowo enggak bicara soal itu, yang beliau bicarakan murni ekonomi corporation, kemudian hubungan baik antarbudaya, antarperadaban sesama, dan ini sangat dihargai oleh pihak Uni Emirat Arab," katanya.
Rezasyah mengutarakan bahwa kunjungan Prabowo dan Gibran ke UEA menjadi langkah awal yang baik menuju pelantikan mereka sebagai presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2024. Apalagi, pemerintah UEA sudah beberapa kali menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia sebelumnya.
Ia menilai Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas dan tidak suka dengan intervensi negara luar atas kedaulatan bangsa Indonesia. Hingga kebijakan atau keputusan-keputusan penting yang diambil nanti, tidak keluar dari janji-janji yang telah disampaikan saat kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam rilisnya, dia menyarankan agar ke depan Prabowo Subianto aktif dalam forum-forum internasional, baik itu KTT hingga kegiatan PBB untuk menghalangi kekuatan, baik itu kekuatan keamanan maupun penguatan ekonomi. (*)