Gedung Putih Tolak Pengakuan Sepihak Negara Palestina oleh Irlandia, Norwegia, dan Spanyol

  • Bagikan
Dua pengunjuk rasa memasang bendera saat melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (10/5/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gedung Putih pada Rabu (22/5) menegaskan kembali penolakannya terhadap pengakuan sepihak atas negara Palestina setelah Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengakui negara Palestina. Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menyatakan bahwa pembentukan negara Palestina harus melalui negosiasi langsung dengan Israel.

"Apa yang bisa saya sampaikan kepada Anda adalah kami percaya satu-satunya cara untuk mencapai solusi dua negara yang bermanfaat bagi Israel dan Palestina adalah melalui negosiasi langsung antara kedua pihak," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Tiga negara Eropa tersebut pada Rabu (22/5) menyatakan bahwa mereka akan secara resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei, sebuah langkah yang dianggap sebagai pukulan besar bagi Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama menentang negara Palestina, dan menolak pengakuan oleh Irlandia, Norwegia, dan Spanyol sebagai "hadiah bagi terorisme dan tidak akan membawa perdamaian."

Netanyahu menuduh bahwa negara Palestina akan menjadi "negara teroris," dan menegaskan bahwa pemerintahnya "tidak akan menyetujui hal ini" dan "tidak akan menghentikannya untuk mengalahkan Hamas."

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, secara terpisah mengancam akan mengambil "tindakan hukuman yang keras" terhadap Otoritas Palestina (PA) sebagai pembalasan atas pengakuan negara Palestina, termasuk memotong pendapatan pajak pemerintah.

"Pada rapat kabinet terakhir, banyak menteri, termasuk saya, dengan tegas mengajukan tuntutan untuk tindakan hukuman yang keras terhadap Otoritas Palestina atas tindakan sepihaknya terhadap Israel, termasuk upayanya untuk mendapatkan pengakuan sepihak dan dukungannya terhadap kasus hukum terhadap Israel di Den Haag," kata Smotrich.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan