Sekitar jam 02.00 WIT, setelah selesai melayani tamu, korban menuju kamar dan berkumpul dengan teman-temannya.
Saat berkumpul, korban sempat mengutarakan masalah keluarga dan niat untuk gantung diri, namun tidak ditanggapi serius oleh teman-temannya. Korban kemudian menuju kamar mandi.
Saksi Dewi Babole yang kemudian mengecek semua pramuria, namun tidak menemukan korban di kamarnya.
Dewi meminta semua pramuria untuk mencari korban dengan dugaan korban melarikan diri dari kafe.
Sekitar pukul 05.45 WIT, saksi Justin Ananda Djumalag mengetuk pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam.
Karena tidak ada jawaban, Justin mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan korban sudah gantung diri menggunakan kain sarung yang diikat di leher dengan ember di bawahnya sebagai pijakan.
Menanggapi adanya temuan luka di tubuh korban yang disampaikan keluarga di media sosial sebagai tanda kekerasan, pemilik kafe Blue Sky, Andri Laritembun, memberikan klarifikasi.
Ia mengatakan, luka di tubuh almarhumah yang disebutkan dalam siaran langsung sebagai tanda kena strika panas merupakan akibat kecelakaan lalulintas yang dialaminya seminggu sebelum kejadian.
"Luka tersebut akibat terkena knalpot motor. Saya tahu kejadian itu saat dia minta madu kepada saya untuk dioleskan pada lukanya, sekitar empat hari sebelum kejadian," ungkap Andri. (Muhsin/Fajar)