Skenario Kotak Kosong Menguat di Pilgub Sulsel, Pakar Politik: Paslon Tunggal Harus Waspada

  • Bagikan
Pemilu 2024

Partai Demokrat dengan jumlah 7 kursi secara resmi memberikan rekomendasi kepada pasangan ASS-Fatma. Bahkan menguat PAN, Gerindra, Golkar, PKB dan PKS ke ASS-Fatma. 

Jika tujuh partai ini berhasil menyatu dalam koalisi ASS-Fatma, maka yang tersisa PDIP, PPP dan Hanura. 

Pakar Politik Andi Luhur Prianto menyatakan, fenomena kotak kosong melahirkan peristiwa kontestasi tanpa kompetisi. 

Pemimpin dari paslon tunggal berhasil mengeliminasi lawan sebelum hari pemilihan. Situasi yang sebenarnya melemahkan kualitas demokrasi lokal. 

“Tetapi fenomena kotak kosong tidak boleh membuat paslon tunggal terlena. Meskipun trend kemenangan paslon tunggal hampir 100 persen, kecuali Pilwali Makassar 2018, tetapi paslon tunggal perlu tetap waspada,” tuturnya. 

“Kontestasi berbasis kotak kosong bisa membuat konsolidasi oposisi menjadi efektif dan sangat rawan ditumpangi kepentingan politik eksternal,” lanjutnya.

Pengalaman Pilwali Makassar 2018, kotak kosong akan menang jika mampu menemukan tokoh perlawanan simbolik. Dimana sang tokoh memiliki kekuatan memobilisasi birokrasi dan jejaring perlawanan di basis akar rumput. 

Para elit politik penting tentu telah mengkalkulasi peluang-peluang kemenangan dengan sikap yg berbasis pilihan rasional. Prinsipnya pakai logika dagang, kemenangan besar diperoleh dengan modal biaya yang minimal.

Format kontestasi berbasis kotak kosong tentu jauh lebih murah dibanding running dengan beberapa kontestan. Untuk itulah biaya memborong dukungan partai jauh lebih murah daripada membiayai seluruh tahapan Pilkada. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan