Maju di Pilwalkot Makassar, Begini Latar Belakang Amri-Rahman Sebelum Terjun ke Dunia Politik

  • Bagikan
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Muhammad Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando (AMAN)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Muhammad Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando (AMAN) mengumumkan pencalonan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Makassar.

Pasangan ini diajukan oleh partai pengusung tunggal, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelum terjun ke dunia politik, perjalanan keduanya memiliki latar belakang berbeda.

Amri Arsyid lahir dan besar di Makassar. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya, antara lain di SD Negeri Kompleks Sambung Jawa, SD Inpres Perumnas, SMP Negeri 3 Makassar, dan SMA Negeri 2 Makassar. Setelah itu, Amri melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Sebelum masuk dunia politik, Amri banyak berkecimpung di sektor profesional, bekerja di sejumlah perusahaan. Namun, titik baliknya datang pada tahun 2020, ketika ia memutuskan melepas karier profesionalnya dan fokus di politik. Saat itu, Amri ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Selatan.

“Saya benar-benar masuk politik di 2020, dan sejak itu bertemu dengan Pak Rahman Bando. Kami berteman dan memutuskan maju bersama di Pilwalkot Makassar pada tahun 2024,” ungkap Amri.

Sementara itu, Abdul Rahman Bando, Birokrat yang ingin membawa perubahan.

Abdul Rahman Bando, lahir di Enrekang, Sulawesi Selatan. Ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya sebelum merantau ke Makassar lebih dari 30 tahun lalu.

Abdul Rahman menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan gelar Diploma 3 di bidang Agribisnis dan melanjutkan studi S1 di bidang Pertanian. Kemudian, ia melanjutkan studi Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Universitas Brawijaya.

Abdul Rahman juga meraih gelar doktoral dari Universitas Brawijaya, dengan mengikuti program eksekutif yang berlangsung selama hampir tiga tahun. Selama periode itu, ia tetap menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Makassar.

“Saya tidak ingin mengemban amanah jika ilmu saya tidak cukup. Itulah alasan saya mengambil pendidikan lebih lanjut,” ujar Abdul Rahman.

Pengalaman Abdul Rahman sebagai birokrat juga panjang. Ia pernah menjabat sebagai kepala dinas selama 10 tahun, sebelum memutuskan untuk masuk ke dunia politik. Menurutnya, posisi sebagai kepala dinas belum cukup untuk mewujudkan visi dan misinya untuk Makassar.

“Saya merasa bahwa sebagai kepala dinas, saya hanya menjadi pembantu wali kota. Namun, dengan menjadi wali kota, saya bisa menjalankan visi misi sendiri untuk kemajuan kota ini,” tuturnya.

Pasangan Amri-Rahman kini siap menghadapi Pilwalkot Makassar, membawa latar belakang yang beragam dan pengalaman masing-masing di bidang profesional dan birokrasi untuk memberikan perubahan positif bagi kota Makassar.

Paslon AMAN fokus dalam sejumlah program kerja seperti kemacetan lalu lintas, kekurangan sekolah negeri, hingga kesulitan air bersih yang dikemas dalam tagline Kerja yang Rakyat Butuhkan.  (Ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan