Ibunda almarhum masih dalam kondisi syok setelah mendengar kabar tragis tersebut.
Paman almarhum, AKBP (Purn) Joni Mangin, yang ditemui di kediamannya di Kecamatan Manggala, Makassar, mengungkapkan kondisi keluarga saat ini.
"Mamanya masih syok belum bisa diajak komunikasi," ujar Joni kepada awak media.
Joni menduga, penembakan tersebut mungkin dipicu ketidakpuasan pelaku terhadap penanganan kasus tambang galian C di Solok Selatan, di mana almarhum bertugas.
"Tentunya kami sangat prihatin, kaget, kami tidak sangka ini anak pergi dengan peristiwa kejadian macam itu, di mana anak inikan melaksanakan tugas dengan baik tapi ada oknum yang mungkin terlibat dengan tambang galian C di sana. Mungkin tidak puas penangannya akhirnya emosilah dia," Joni menuturkan.
Dikatakan Joni, almarhum merupakan sosok yang sangat peduli dengan keluarga. Hanya saja, hingga mendapatkan jabatan Kasat Reskrim, ia belum menikah.
"Anak ini sangat baik sangat peduli dengan keluarga, familiar bergaulnya juga baik," tandasnya.
Merasa tidak terima keponakannya menjadi korban keberingasan pelaku, ia berharap agar pelaku yang merupakan Kabag Ops diberikan hukuman setimpal.
"Harapan keluarga, semoga mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya apalagi pelaku oknum anggota Polri, seharusnya mendukung kalau ada teman-teman atau juniornya yang melaksanakan tugas, saya kira kita prihatin semua dengan adanya kasus ini," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kapolsek Panakkukang, Akp Akhmad Alfian, jenazah almarhum berangkat dari Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB nanti.