AHY Dorong Investasi Domestik dan Asing untuk Dukung Pembangunan Infrastruktur RI

  • Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menkoinfra) RI Agus Harimurti Yudhoyono saat menanggapi pertanyaan awak media di Antara Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menkoinfra) RI Agus Harimurti Yudhoyono saat menanggapi pertanyaan awak media di Antara Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menkoinfra) RI Agus Harimurti Yudhoyono mempertimbangkan kerja sama pendanaan dan pembangunan melalui investasi, menyusul adanya efisiensi anggaran kementerian/lembaga (K/L).

“Mudah-mudahan, kami juga sambil berupaya untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan infrastruktur dari investasi, baik dalam maupun luar negeri,” kata Menko AHY saat ditemui di Antara Heritage Center Jakarta, Rabu.

“Karena kerja sama yang baik antara pemerintah dan swasta, termasuk juga dengan para investor luar negeri saya kira baik untuk mendukung infrastruktur ke depan,” ujar dia menambahkan.

Adapun pertimbangan itu dilakukan beriringan dengan peninjauan ulang proyek-proyek yang diprioritaskan untuk mendukung visi Presiden RI Prabowo Subianto.

“Kami fokus melakukan revisi, penyesuaian-penyesuaian, karena tentunya setelah adanya pengurangan atau efisiensi anggaran tadi, ya, harus segera di-review kembali, apakah yang telah ditargetkan atau ditetapkan itu sudah sesuai atau perlu dilakukan penyesuaian (ulang),” kata Menko AHY.

Adapun Kemenkoinfra sendiri membawahi sejumlah kementerian teknis terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Kementerian Transmigrasi.

Memiliki peran strategis dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur negara, AHY mengakui bahwa pihaknya memerlukan anggaran yang besar untuk mewujudkannya.

Namun, efisiensi anggaran K/L saat ini ia pandang sebagai tantangan untuk lebih bisa menyisir proyek yang dapat mendukung visi pemerintahan periode 2024-2029.

“Ketika kita bicara proyek-proyek infrastruktur, yang kita tahu tidak murah karena setiap pembangunan infrastruktur, apalagi yang sifatnya proyek strategis, mega infrastructure, itu butuh anggaran yang besar,” kata AHY.

“Maka harus kita tata sedemikian rupa sehingga kami bisa fokus dalam upaya menghadirkan infrastruktur yang benar-benar mendukung, yang menjadi prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, energi, air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita melalui sektor kesehatan dan pendidikan,” ujar dia menambahkan. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan