Masih Banyak Sekolah Tak Kebagian MBG, Siswa: Kami Masih Menunggu

  • Bagikan
Wahyu (19) salah satu siswa di Makassar berharap bisa menikmati program MBG. (Foto: Muhsin/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu andalan Presiden Prabowo Subianto belum mampu menjangkau seluruh sekolah di Indonesia.

Di SMAN 11 Makassar, misalnya, program tersebut diketahui belum menyentuh sekolah ini.

Wahyu (19), siswa kelas XII di sekolah itu, mengaku kecewa karena program yang dinantikannya tidak sesuai harapan.

Ia awalnya mengira MBG akan berjalan di semua sekolah secara merata dan berlangsung setiap hari.

"Saya kira program ini akan ada di semua sekolah, termasuk sekolah kami. Tapi ternyata sampai sekarang belum ada. Padahal ini bisa sangat membantu kami yang belajar sampai sore," ujar Wahyu saat ditemui, Selasa (5/2/2025).

Sebagai siswa yang hampir lulus, Wahyu berharap ia masih sempat merasakan manfaat program ini sebelum menutup masa putih abu-abu.

"Kami minta ke pak Prabowo, kalau bisa tersampaikan sebelum kami lulus. Mau mki lulus kasihan," Wahyu menuturkan.

Ia meminta pemerintah benar-benar serius dalam menjalankan program MBG agar seluruh siswa di Indonesia bisa menikmatinya.

"Kalau program ini benar-benar jalan, pasti sangat membantu," imbuhnya.

Wahyu juga menyoroti pentingnya MBG bagi siswa yang harus bersekolah hingga sore hari.

"Apalagi buat kami yang sekolah sampai sore. Bisa jadi amunisi tambahan supaya tetap semangat belajar," katanya.

Ia mengaku sering kali hanya membawa uang jajan Rp5 ribu hingga Rp10 ribu, bahkan terkadang tidak sama sekali.

"Dalam sehari, saya kadang hanya bawa uang jajan Rp5 ribu sampai Rp10 ribu, kadang juga tidak ada," ungkapnya.

Selain manfaat bagi siswa, Wahyu juga berharap agar program ini tetap melibatkan ibu-ibu kantin di setiap sekolah.

Ia khawatir jika semua makanan disediakan langsung oleh pemerintah tanpa peran kantin sekolah, pendapatan para pedagang kecil bisa terdampak.

"Kalau bisa, ibu-ibu kantin tetap dilibatkan. Jadi mereka tetap punya penghasilan, tidak kehilangan pelanggan," tandasnya.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan program MBG akan menyentuh sekolah-sekolah seperti SMAN 11 Makassar.

"Sebenarnya kemarin itu ada sempat kudengar, katanya pekan depan ada ini program, tapi tidak tau deh, siapa tau wacana ji," pungkas Wahyu.

Para siswa hanya bisa berharap agar janji ini segera terealisasi, agar tidak hanya menjadi sekadar wacana.

Sekadar diketahui, Program MBG yang dicanangkan pemerintah telah dilaksanakan serentak di berbagai daerah di Indonesia sejak Senin (6/1/2025).

Namun, di Makassar, program ini baru diterapkan di sembilan sekolah, meskipun awalnya direncanakan mencakup 12 sekolah.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhammad Guntur, di SMP 1 Makassar beberapa waktu lalu.

"Untuk tahap awal, MBG di Makassar mencakup tiga kecamatan dengan total sembilan sekolah, yakni tiga SMP, lima SD, dan dua SMA," ujar Guntur.

Makanan dalam program ini diproduksi di dapur khusus yang telah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional sebelum akhirnya didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima.

"Untuk tiga kecamatan, produksi dari dapur berkisar 3.000 hingga 3.500 paket. Khusus di SMP 1 Makassar, hari ini kami mendistribusikan sekitar 1.417 paket untuk tahap pertama," jelasnya.

Di Makassar, sebanyak tujuh dapur disiapkan di tiga kecamatan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi kepada siswa.

Waktu pelaksanaan MBG sendiri dijadwalkan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WITA.

Meski program ini telah berjalan, cakupannya masih terbatas. Hingga tahap awal ini, hanya sekitar 10 ribu siswa yang menerima manfaat dari total 198 ribu siswa di Makassar.

"Untuk tahap awal, sekitar 10 ribu siswa dari tiga kecamatan menjadi sasaran program ini, sementara jumlah siswa di Makassar mencapai 198 ribu," ungkapnya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan