FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus Faizal Assegaf mengkritik pembelian alat militer bekas. Terutama dari negara yang menyokong pembantaian di Palestina.
Ia pun memberi pesan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafri Sjamsoeddin dan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Pak Menhan @sjafriesjams dan Presiden @prabowo, tabiat membeli peralatan militar bekas dari negara-negara yang terlibat menyokong pembantaian bangsa Palestina, harus dihentikan,” kata Faizal dikutip dari unggahannya di X, Kamis (6/2/2025).
Hal tersebut, diungkapkan Faizal menanggapi penambahan utang Rp385 triliun untuk membeli alutsista bekas. Pada periode 2020-2024.
“Jangan gunakan uang rakyat untuk membangun keperkasaan militer semu tanpa pertimbangan keadilan, kejujuran dan kemanusiaan,” terangnya.
Sikap Indonesia masuk ke BRICS, menurutnya mesti konsisten. Diikuti dengan tindakan.
“Pilihan Presiden Prawowo bergabung ke BRICKS, harus diikuti oleh sikap dan tindakan konsisten untuk memperjuangkan kemandirian bangsa dan negara. Bukan sebaliknya terperangkap paradigma lama,” ucap Faizal.
Ia menilai, kekuatan bangsa Indonesia ada pada sumber daya rakyat. Karenanya rakyat mesti dilibatkan untuk membangun kekuatan dan kemandirian.
“Kekuatan TNI ada pada sumber daya rakyat yang sangat berlimpah. Saatnya melibatkan potensi rakyat untuk merancang dan membangun peta jalan militer yang kuat, mandiri, efisien dan visioner,” imbuhnya.
Ia meminta, penganggaran dari dana rakyat tidak lagi digunakan untuk membeli barang rongsokan.
“Cukup sudah uang rakyat dihabiskan oleh transaksi proyek-proyek militer yang ugal-ugalan, menjadi barang rongsokan dan memberi beban bagi hidup rakyat,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)