Ragam Respons Negara-negara Yang Terdampak Trump Tarif

  • Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump -- Foto: dok Fulton County Prison

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menurut Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, hingga saat ini setidaknya ada lebih dari 50 negara telah memulai negosiasi dengan AS sejak pengumuman Trump Tarif, termasuk Indonesia.

Kebijakan sepihak ini jelas memengaruhi banyak negara dan dianggap sebagai ancaman perang dagang global.

Sehingga, para investor jadi khawatir terhadap dampak dari Trump Tariff yang bisa memicu harag yang lebih tinggi, permintaan yanglebih lemah , kepercayaan yang lebih rendah, dan kemungkinan resesi global.

Kebijakan ini kemudian menuai ragam respons dari negara yang terdampak, beberapa melakukan negosiasi dan lainnya mengusung strategi untuk balas dendam.

  1. China

Negara China menolak keras dan ancam balik AS, Kementerian Perdagangan China menolak tarif baru yang diberlakukan dan menyatakan akan mengambil langkah balasan guna melindungi hak serta kepentingan negaranya.

Menurut juru bicara Kemeneterian, perang dagang tidak membawa kemenangan bagi siapa pun dan proteksionisme bukanlah solusi.

Meski begitu, Beijing membalas dengan menetapkan tarif untuk barang AS sebesar 34% berlaku mulai m10 April 2025 .

  1. Indonesia
    Indonesia memilih jalur negosiasi, Indonesia juga mengirimkan delegasi untuk melakukan negosiasi tarif 32% dari Trump untuk barang dari RI yang masuk ke AS.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sudiwijono Moegiarso mengatakan, Indonesia sudah berkomunikasi Malaysia untuk mencari kekuatan mengingat Malaysia merupakan pemegang keketuaan ASEAN untuk saat ini.

  1. Jepang

Tidak hanya Indonesia, Jepang juga menempuh jalur negosiasi. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba menyebut Trump Tariff sebagai “krisis nasio nal” terhadap produk-produk Jepang. Diketahui, perekonomian Jepang sangat bergantung pada ekspor.

Trump sendiri memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap impor mobil dari Jepang, yang mulai berlaku minggu ini. Jepang akan memberlakukan negosiasi dengan sikap yang tenang.

  1. Singapura

Negara Singapura pilih tidak ikut campur dalam kebijakan ini, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong memperingatkan bahwa tarif baru yang diberlakukan Donald Trump memicu perang dagang global apabila negara-negara lain merespons dengan tindakan balasan.

Meski tidak ikut bernegosiasi atau menggugat kebijakan Trump, Wong tetap menghimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi gangguan ekonomi di masa depan.

  1. Prancis

Prancis menolak keras hingga tangguhkan investasi. Menteri Ekonomi, Eric Lombard meminta perusahaan Prancis menunjukkan patriorisme dengan tidak memberikan keuntungan kepada Amerika Serikat.

Selain itu, Presiden Emmanuel Macron mendesak perusahaan Prancis menangguhkan investasi terhadap AS sebagai respons tarif dagang yang ditetapkan Donald Trump.

  1. Vietnam

Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh menggelar rapat darurat guna merumuskan trategi jangka pendek dan panjang setelah dikenakan tarif timbal balik sebexar 46% yang akan berdampak pada target pertumbuhan ekonomi negara.

Meski begitu, Vietnam akan melakukan negosiasi dengan harapan AS dapat menjaga kebijakan yang sejalan dengan hubungan baik antar negara.

  1. Thailand

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan bahwa negaranya akan segera membuka jalur negosiasi dengan Amerika Serikat.

Pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk rencana pengiriman sekretaris tetap untuk berdialog dengan pihak AS.

  1. Kamboja

Perdana Menteri Kamboja menegaskan bahwa Pemerintah Kerajaan Kamboja akan melakukan negosiasi dengan pihak AS untuk mencari solusi tersebut.

Kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat mencerminkan kerugian besar yang dialami negara tersebut akibat ketidakseimbangan perdagangan global, terlihat dari defisit perdagangannya.

  1. Australia

Menurut Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, “Australia tidak mau ikut-ikutan perang dagang. Tujuan kita adalah memperkuat perekonomian dan menyejahterakan masyarakat,”.

Namun, Australia memilih jalan perundingan untuk menyelesaikan persoalan tarif ini menyebut Trump Tariff tidak berbasis dan tidak bersahabat.

(Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan