Bank Dunia Proyeksi Defisit Anggaran RI 2,70 Persen PDB, Lebih Besar dari Asumsi APBN

  • Bagikan
Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi 4,7 persen, lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya yang sebesar 5 persen.

Penyesuaian ini dilakukan seiring dengan meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan global dan penurunan harga komoditas yang memengaruhi kepercayaan investor serta kinerja perdagangan Indonesia.

Dalam laporan "Macro Poverty Outlook" edisi April 2025, Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 4,8 persen hingga 2027.

"Ketidakpastian atas kebijakan perdagangan global dan penurunan harga komoditas akan berdampak pada terms-of-trade Indonesia dan kepercayaan investor," tulis Bank Dunia dalam laporannya.

Meski menghadapi tantangan eksternal, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan berkat permintaan domestik yang kokoh dan peningkatan belanja publik, terutama selama periode pemilu.

Namun, kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi melemah, seiring penurunan harga komoditas global. Sektor manufaktur yang berorientasi ekspor, seperti tekstil, juga mengalami perlambatan, yang menyebabkan peningkatan pemutusan hubungan kerja sebesar 20,2 persen.

Inflasi berhasil ditekan berkat membaiknya produksi pertanian dan kebijakan fiskal yang mendukung stabilisasi harga. Inflasi tahunan rata-rata tercatat turun menjadi 2,3 persen pada 2024, dibandingkan 3,7 persen pada tahun sebelumnya. Bahkan, subsidi listrik sementara di awal 2025 membantu menjaga inflasi tetap rendah, hanya 1 persen pada Maret 2025.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan