Sebagai bagian dari keluarga besar UGM, Heru menyatakan pihaknya tidak mencari panggung.
Heru bilang, Kagama Cirebon telah lama mengikuti perkembangan kasus ini dari berbagai sisi, baik dari kalangan yang mendukung maupun yang menolak keabsahan ijazah.
“Kita Kagama tidak butuh naik panggung, kita sudah bekerja lama, tidak mendadak. Kita melalui proses dan mengikuti teman-teman baik dari yang pro ijazah dan juga teman-teman dalam hal ini yang sangat radikal menentang dan menyatakan ijazah itu palsu,” terangnya.
Heru pun menegaskan, tujuan utama Kagama Cirebon adalah menjalin komunikasi yang konstruktif.
“Tentunya, kita pengen bergandengan tangan, bersilaturahim, berkomunikasi dengan Pak Jokowi sebagai mitra yang sebenarnya,” kuncinya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan kekecewaannya terhadap tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.
Ia merasa sangat direndahkan dengan tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa ijazahnya bukanlah subjek yang pantas dijadikan bahan penelitian.
“Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” kata Jokowi di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Senin kemarin.
Tudingan ini berasal dari sejumlah pihak termasuk Roy Suryo dan kawan-kawan, yang sebelumnya menyuarakan keraguan terhadap keaslian ijazah Jokowi.
Atas hal ini, mantan wali kota Solo itu telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025.
Jokowi menyatakan bahwa seluruh proses akan diserahkan kepada penegak hukum. Ia percaya pengadilan akan menjadi tempat untuk menguji kebenaran secara objektif.