Ia kemudian bergabung dengan kalangan pesilat dan menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1981 hingga 2003.
Perjuangannya dalam memperkenalkan pencak silat ke dunia internasional pun membuahkan hasil besar. Ia berperan penting dalam proses pengakuan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 12 Desember 2019.
Pada waktu itu, Eddie menjabat sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014–2019).
Tak hanya itu, Eddie juga merupakan pendiri Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada 1980, yang menyatukan organisasi silat dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Eddie terpilih sebagai Presiden Persilat pada tahun pertama pendiriannya, dan berkat inisiasinya, pencak silat mulai dipertandingkan di SEA Games pada 1987.
Pada 2008, ia menggagas kejuaraan pencak silat di Eropa dan memperoleh julukan “Bapak Pencak Silat Eropa” di Swiss. (*)