FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis memberikan pandangannya. Terkait penetapan tersangka Komandan Cuber Army Adhiya Muzakki.
“Buzzer itu mulai bisa dilihat, diraba dan ditangkap,” kata Cholil dikutip dari unggahannya di X, Rabu (28/5/2025).
Ia mengungkapkan, buzzer dulu seperti tak berwujud. Kini sudah menjadi pasukan.
“Dulu cuma omon-omon tapi sekarang buzzer itu sudah jadi pasukan maya,” ujarnya.
Sebelumnya, Cholil mengaku sudah merasakan peran para pendengung itu.
“Mulai dulu saya merasakan aja kalau akun anonim atau yang tak punya follower yang komentarnya tak karuan itu pasti orang mabuk atau buzzer bayaran,” imbuhnya.
Adhya Muzakki diketahui ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan (obstruction of justice/OOJ).
Sosok yang dikenal sebagai komandan cyber army dengan 150 anggota ini ditahan pada Rabu (7/5) malam.
Menurut Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar, M Adhya Muzakki bukanlah orang sembarangan.
Bagaimana tidak, ia disebut menjadi aktor utama di balik operasi dunia maya yang diduga mengintervensi sejumlah perkara korupsi besar yang kini tengah ditangani Jampidsus Kejagung.
Perkara korupsi yang dimaksud adalah perkara dugaan korupsi di PT Timah, dugaan korupsi impor gula yang menyeret nama mantan mendag Tom Lembong, dan dugaan suap penanganan perkara ekspor crude palm oil (CPO).
(Arya/Fajar)