FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Film animasi lokal 'Jumbo' kembali meraih pencapaian mengagumkan, telah ditonton hingga 10 Juta penonton.
Hal ini menandakan bahwa perhatian penonton tanah air makin meningkat terhadap karya anak bangsa.
Namun, hingga kini, hanya tiga film yang berhasil menembus angka fantastis lebih dari 10 juta penonton di bioskop Indonesia.
Siapa sangka film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures, berhasil menembus 10 Juta Penonton di Bioskop Indonesia.
Keberhasilan ini menjadi sebuah kejutan besar yang patut diapresiasi untuk film animasi yang dirilis pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan libur Lebaran.
Jumbo menjadi bukti bahwa film animasi lokal juga bisa bersaing di kancah nasional dan ditayangkan di 17 negara mulai Juni.
Kolaborasi lintas negara dan kota, dari Malang hingga Singapura, turut menjadikan Jumbo sebagai proyek animasi besar yang membanggakan industri kreatif Indonesia.
Menurut kreator dan investor, keberhasilan ini membuktikan bahwa cerita lokal bisa bersaing di pasar global dan membuka peluang baru bagi sineas Tanah Air.
Pasalnya, dalam waktu singkat Jumbo berhasil mengumpulkan jutaan penonton dan viral di media sosial.
Di hari ke-7 penayangan, film ini menembus 1 juta penonton, dan hanya butuh 15 hari untuk mencapai angka 4 juta penonton.
Dalam waktu 41 hari, jumlah penonton melewati 9 juta, menyalip banyak film populer lainnya.
Saat ini, Jumbo sudah mencatat 10.009.853 penonton, menjadikannya film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia, mengalahkan Frozen 2.
Pencapaian terbaru Jumbo bahkan mendekati atau berpotensi menyalip KKN di Desa Penari sebagai film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak.
Jumbo bahkan menempati posisi ke-3 dari 2 film yang berhasil meraup jumlah penonton terbanyak di Indonesia, yakni urutan pertama 'Avengers: Endgame' dan kedua 'KKN di Desa Penari'.
Avengers: Endgame Mampu Tembus 10 Juta Penonton di Bioskop Indonesia
Dirilis pada 24 April 2019, Avengers: Endgame langsung menciptakan sejarah di bioskop Indonesia.
Indonesia bahkan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menayangkan film ini, lebih cepat dari Amerika Serikat.
Beberapa bioskop bahkan menyediakan jadwal tayang 24 jam non-stop selama dua hari penuh untuk memenuhi permintaan.
Film ini menjadi klimaks dari saga Marvel Cinematic Universe (MCU) selama lebih dari satu dekade, dengan jutaan penggemar menantikan bagaimana nasib para pahlawan super favorit mereka.
Tak heran, film ini berhasil mengumpulkan 10.976.338 penonton di Indonesia dan meraup pendapatan kotor sekitar Rp490 miliar, menjadikannya film asing terlaris sepanjang masa di Tanah Air saat itu.
Karena kesuksesan yang luar biasa, Avengers: Endgame sempat diputar ulang pada Juli 2019.
Selanjutnya, yakni ada film horor lokal KKN di Desa Penari yang sempat mengalami penundaan tayang akibat pandemi COVID-19.
Film ini awalnya dijadwalkan tayang pada Maret 2020, tapi baru benar-benar dirilis pada 30 April 2022, tepat saat libur Lebaran.
Adaptasi dari kisah viral di Twitter oleh akun @SimpleM81378523 (SimpleMan), film ini sudah memiliki basis penggemar besar bahkan sebelum dirilis.
Alhasil, film horor arahan Awi Suryadi ini ditonton oleh 10.061.033 penonton, menjadikannya film Indonesia terlaris sepanjang masa pada saat itu.
Melihat respons positif, MD Pictures merilis versi extended berjudul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni pada akhir 2022.
Kesuksesan ketiga film di atas membuktikan bahwa dengan strategi promosi yang tepat, momentum yang pas, serta kualitas produksi yang tinggi, angka 10 juta penonton bukanlah mimpi.
Masing-masing film memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikannya fenomena besar dalam sejarah sinema Indonesia.
(Besse Arma/Fajar)