Pendekar Pemburu Mafia, Mentan Amran Taklukkan Media Tempo

  • Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Ketika mendapat laporan praktik pungli, responsnya pun cepat. Hanya dalam satu jam setelah laporan diterima, ia menandatangani SK pemecatan terhadap pelaku. Ia juga memecat pegawai yang terlibat korupsi program cetak sawah, pengadaan pupuk hayati, dan kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD), yang kini diproses di kejaksaan dan KPK.

Mentan Amran juga dikenal sangat menolak gratifikasi. Sejak awal, ia menerapkan sistem pengendalian gratifikasi yang ketat, dan setiap bingkisan dilaporkan ke KPK. Atas komitmen ini, Kementan mendapat penghargaan dari KPK pada Hari Antikorupsi Sedunia 2017.

Tak jarang, ia melakukan inspeksi mendadak secara diam-diam. Ia pernah menyamar dengan pakaian biasa, naik taksi, dan antre sendiri di pelabuhan untuk mengecek langsung layanan perizinan. Hasilnya, waktu layanan karantina yang tadinya berhari-hari kini bisa diselesaikan dalam hitungan jam.

Dalam sidak untuk memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok bagi masyarakat, Mentan Amran juga melakukan inspeksi langsung ke lapangan. Ia berhasil menemukan adanya ketidaksesuaian pada kemasan minyak goreng merek Minyakita, di mana volume dalam kemasan ternyata tidak mencapai 1 liter seperti yang tertera. Mentan Amran meminta agar perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran segera diproses secara hukum dan ditutup.

Mentan Amran juga teguh menolak segala bentuk intervensi. Ia pernah mencoret sahabat dekatnya dari proses lelang jabatan, menolak permintaan proyek senilai Rp100 miliar, bahkan mengapresiasi panitia seleksi karena tidak meluluskan adik iparnya dalam seleksi CPNS.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan