Danantara Suntik Modal Rp6,6 Triliun ke Garuda Indonesia, PKS: Jangan Hanya Menambal Kerugian

  • Bagikan
Ilustrasi Garuda Indonesia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapat suntikan modal Rp6,6 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan kepada Danantara agar suntikan modal Rp6,6 triliun itu jangan hanya sekadar menambal kerugian perusahaan BUMN itu.

Keputusan PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) sebagai bagian dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) untuk memberi suntikan modal kepada Garuda Indonesia sebagai kelanjutan dari proses restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda sejak 2022.

Suntikan modal tersebut sekaligus menandai transformasi Garuda menjadi maskapai yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.

Danantara Indonesia akan memberikan dukungan awal berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun (atau setara dengan USD405 juta). Suntikan modal dari Danantara untuk membiayai pendanaan kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar USD1 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Pandjaitan menyampaikan dana pinjaman ini sebagai komitmen transformasi perseroan dalam jangka panjang.

"Kami sangat senang Danantara dapat berperan sebagai mitra strategis Garuda Indonesia untuk mendukung komitmen transformasi jangka panjang yang diawali dengan pemberian pinjaman pemegang saham senilai 405 juta USD," kata dia saat konferensi pers, Selasa (24/6).

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amin Ak mengatakan, PKS mendorong kepada manajemen Garuda Indonesia agar menjadi kebanggaan nasional. Ini juga sejalan dengan perhatian Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, Garuda Indonesia harus eksis tidak hanya di dalam negeri tapi juga harus bersaing dengan maskapai penerbangan di luar negeri.

Namun, Amin juga mengingatkan kepada Danantara jika harus menyuntik modal kepada Garuda Indonesia.

"Kalkulasinya harus benar-benar detail. Harus benar-benar mendalam. Kalkulasi bisnisnya harus benar-benar matang. Kemudian penerapan good governance harus benar-benar ketat. sehingga kasus-kasus kemarin tidak terjadi lagi. itu yang menjadi tuntutan kita," tegasnya.

Amin mengatakan, suntikan modal Danatara kepada Garuda Indonesia jangan sampai hanya untuk menambal kerugian.

"Karena itu akan sangat berbahaya. Nanti itu akan melenceng dari tujuan pendirian Danantara itu sendiri. Pendirian Danantara bukan hanya menambal-nambal kerugian," tegasnya.

Dia kembali mengingatkan soal Penyertaan Modal Negara atau PMN yang selama ini sekadar menambal kerugian. "Mohon maaf, akhirnya diselewengkan lagi," ujarnya.

Menurutnya, tujuan pembentukan Danantara seperti yang sudah banyak dijelaskan oleh pemerintah, sebagai perusahaan investasi yang tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan tapi menggerakkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan dengan aset jumbo yang dikelola. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan