FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya, Heru Subagia, kembali angkat bicara terkait polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
Apalagi, baru-baru ini Jokowi menuding ada agenda besar dibalik tuduhan ijazah palsu yang menimpa dirinya.
Heru menyebut, isu ini bukan sekadar soal administrasi, melainkan bagian dari dinamika politik besar yang tengah bergulir.
“Saya mendukung ucapan pak Jokowi bahwa betul polemik instrumen ijazah ini dijadikan sebagai bagian dari skenario khusus untuk upaya yang cukup struktur dan sistematis,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Senin (16/7/2025).
Dikatakan Heru, ada agenda terselubung di balik polemik ini yang berkaitan dengan strategi politik, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
“Hingga pada dasarnya ada upaya yang mengarahkan sebuah agenda besar, terutama politik. Baik saat ini ataupun agenda politik yang akan diraih di masa depan,” ucapnya.
Heru melihat bahwa meski sudah tak lagi menjabat sebagai kepala negara, Jokowi masih memiliki pengaruh yang besar.
Jejaringnya kuat, mulai dari lingkar TNI, Polri, hingga birokrasi. Hal ini, katanya, menjadi daya dongkrak politik bagi keluarganya seperti Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan Kaesang Pangarep.
“Jokowi adalah pemimpin yang cukup solid, jejaringnya masih terasa, baik di TNI, Polri, dan birokrat. Ini menjadikannya nilai data dongkrak bagi anak-anaknya terutama Gibran, Bobby, dan mungkin Kaesang untuk memasuki politik nasional,” Heru menuturkan.
