Namun demikian, Heru tidak menutup ruang klarifikasi lanjutan, terutama soal legalitas ijazah S1 Presiden Jokowi.
“Persoalan yang masih harus diselesaikan bagaimana keabsahan S1 yang dimiliki Jokowi betul-betul sebagai produk, petunjuk, yang nantinya bisa tervalidasi. Menurut saya hanya menunggu waktu. Proses di Polda Metro Jaya yang sudah naik sidik akan membuktikan baik Mas Roy Cs, siapa yang sebenarnya benar dalam perspektif dugaan ijazah palsu ini," terangnya.
Lebih lanjut, Heru berharap keempat tokoh tersebut bisa bertemu dalam satu forum yang kondusif.
“Jika seandainya dengan hasil temuan Rismon dan Pak Sofian mengakui Jokowi alumni UGM, dan sudah menyelesaikan beberapa SKS sebagai sarjana muda, tentunya ini harus menjadi petunjuk yang baik untuk berhati-hati dan bijaksana dalam melakukan statement ataupun argumentasi berkaitan dengan ijazah Jokowi," tandasnya.
Heru bilang, baik Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma duduk bersama dengan Jokowi dalam satu meja sebagai sesama alumni.
“Dan tentunya tinggal menunggu waktu dalam sebuah keputusan, jika seandainya mereka masih menginginkan sebuah kesimpulan bahwa ijazah Pak Jokowi diyakini asli atau palsu. Namun demikian, secara utuh mereka berempat bagian dari alumni UGM,” kuncinya.
Sebelumnya diberitakan, UGM akhirnya buka suara menanggapi surat dari Relawan Alumni Gadjah Mada Bergerak (Relagama) terkait dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
Surat jawaban UGM tersebut diteken langsung oleh Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, dan dikeluarkan pada 15 Juli 2025 kemarin.
