Yang paling diwaspadai adalah kumulonimbus, raksasa langit yang menjulang tinggi. Di dalamnya ada hujan deras, petir, dan butiran es besar. Pilot pesawat menghindari awan ini karena berbahaya bagi mesin jet. Jenis lain yang bisa menimbulkan masalah adalah awan lentikularis, berbentuk seperti piring terbang dan biasanya muncul di puncak gunung. Awan ini bisa menyebabkan turbulensi, yaitu perubahan arah dan kecepatan angin secara mendadak.
Di sekolah, awan sering jadi latar foto saat olahraga atau nongkrong di jam istirahat. Tapi mereka juga punya peran besar bagi bumi: membantu memprediksi cuaca, mengatur suhu, memantulkan sebagian radiasi ultraviolet, dan membawa air hujan. Saat gumpalan tebal mulai berubah kelabu gelap, itu tandanya hujan akan segera turun. Jika waktunya pulang sekolah, sebaiknya segera bergegas sebelum basah kuyup.
Jadi, lain kali saat kita berdiri di lapangan sekolah, entah saat upacara, olahraga, atau sekadar menunggu bel masuk, perhatikanlah langit di atas sana. Awan bukan hanya hiasan, tapi pekerja keras yang menjaga bumi, memberi tanda-tanda cuaca, dan kadang menjadi pengingat untuk segera berteduh. Diam mereka, sesungguhnya penuh cerita dan makna. (*)