Hanya 7 Km dari Balikpapan, 23 Tahun Kampung Ini Tanpa Aspal dan Listrik

Dia mengungkapkan, akses jalan tembus hingga Jalan Rawamangun baru dibuka sekitar 2004. Walau Balikpapan tergolong sebagai kota maju dan berkembang di Benua Etam, bahkan pernah menjadi Kota Paling Dicintai di Dunia (The World's Most Loveable City) versi World Wildlife Fund (WWF) April 2015, Sloklai menjadi bukti nyata masih ada kampung yang terisolasi di kota ini.
Masyarakat setempat harus merasakan keadaan ini selama 23 tahun terakhir. Padahal, bisa dibilang kampung tersebut tak jauh dari hiruk-pikuk kota.
Sesungguhnya jalan di daerah permukiman tersebut sudah menggunakan lapisan agregat dengan batuan. Namun sayangnya, justru jalan kondisi menuju kampungnya berada dalam kondisi parah. Tak ada semen atau bebatuan, hanya tanah merah yang keadaannya semakin tak karuan saat hujan datang. Jalan tersebut berbatasan langsung dengan RT 7.
"Jadi yang belum terjamah sama sekali itu jalan RT 7. Jalan ini menjadi akses satu-satunya yang terdekat untuk kami keluar ke jalan raya. Kalau saat cuaca panas dan jalan kering, tak ada masalah. Tapi, kalau sudah hujan, bukan main perjuangan kami sangat luar biasa untuk bisa keluar," ungkap Elsan.
Akses utama menuju RT 9 yakni melalui Gang Padat Karya. Jalan ini berada tepat di seberang Polsek Balikpapan Timur. Selain itu, warga bisa menggunakan Jalan Rawamangun yang dekat dengan lokasi Danau Cermin. Namun, kondisi jalan yang cukup baik hanya di depan gang. Contohnya akses menuju Danau Cermin sudah mulai rusak.
Dia menuturkan, datangnya cuaca panas sangat disyukuri warga. Berharap tanah yang dilalui mereka bisa mengeras. Hanya dengan cara itu, warga sekitar bisa berlalu lalang dengan tenang. Jadi, memudahkan mereka beraktivitas terutama pergi berkebun dan mengantar anak sekolah. Memang sebagian besar warga Sloklai memiliki profesi sebagai petani karet.