Cekcok Bupati-Wabup Tolitoli Berlanjut, Kasihan Masyarakatnya

Di antara keduanya saat itu, ada belasan aparatur sipil negara (ASN), satpol PP, dan personel kepolisian yang
berusaha melerai.
”Bapak juga harus tahu, Tolitoli harus kita bangun pakai uang,” balas bupati, kemudian langsung disambut Wabup
dengan jawaban, ”Iya betul, tapi jangan tinggalkan daerah ini terus-menerus.”
Sumber Radar Sulteng menyebutkan, pemicu insiden tersebut sebenarnya kekecewaan Wabup. Sebab,
permintaannya untuk mengganti salah seorang pejabat eselon II tidak dipenuhi oleh bupati.
Menurut sumber tersebut, sudah lama Abdul Rahman meminta Kadis Transmigrasi Jumadil Sikoti digeser.
Penggantinya bisa siapa saja, terserah bupati.
”Tapi, hari ini tidak ikut dilantik. Ini yang menyebabkan beliau marah,” ungkap sumber yang juga orang dekat
Wabup yang minta namanya tidak disebutkan di media.
Saleh juga menduga demikian. Namun, Saleh tidak bisa menjelaskan alasan apa yang digunakan sang wakil untuk
ngotot mengganti pejabat tersebut. ”Mungkin dia ada pesanan atau apa,” tuturnya, menuding.
Saleh mengakui, pada pertengahan 2016 keluarganya sempat punya masalah dengan keluarga sang wakil.
Salah seorang anaknya, Putri Indira Tien Paradiba, melaporkan istri wakil bupati, Diah Rahma Tanti, ke Polresta
Kota Palu.
Dia menceritakan, pelaporan itu bermula saat anaknya diperlakukan berbeda dengan tidak diberi minum oleh
petugas. Setelah diusut, itu merupakan perintah istri wakil bupati.
”Kata petugasnya, dia diperintah ibu itu (istri bupati, Red),” tuturnya.
Tapi, di luar persoalan tersebut, Saleh merasa bahwa hubungannya dengan Rahman baik-baik saja. Tapi, sekarang,
sejak pertengkaran Rabu lalu itu, Saleh dan Abdul Rahman yang memenangi pilkada 2015 tak pernah bertemu
lagi. Bisa dipastikan pula keduanya tak berkomunikasi.