Soal Penyerangan Ulamah, Begini Analisis Intelijen

  • Bagikan
Khairul mengakui, pendekatan melalui tokoh agama memang penting. Namun, tidak cukup sampai di situ saja. Perlu pelibatan yang lebih luas, berwarna, dan berkualitas. Polri juga wajib menunjukkan aksi konkrit dengan meningkatkan security awareness publik dan meningkatkan sense of hazard pada setiap personil mereka di lapangan. ”Juga berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya untuk pengembangan dialog dan pengelolaan problem sosial ekonomi,” tutur dia. Sementara rencananya Polri akan berkoordinasi dengan MUI terkait gejala penganiayaan tokoh agama dan pengrusakan simbol agama. Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Suhardi Alius dijadwalkan hadir dalam koordinasi yang dijadwalkan siang ini (21/2). ”Ada rencana kesana,” ujar Kabareskrim. Namun, dia belum bisa membeberkan terkait apa langkah strategis yang akan dijalankan ke depan. Yang pasti, Polri akan berupaya maksimal menyelesaikan persoalan tersebut. Sementara sumber internal Polri menyebutkan bahwa Polri tentu memiliki rencana untuk membuka seterang-terangnya hasil berbagai penyelidikan kekerasan terhadap tokoh agama dan pengrusakan simbol agama. Salah satunya, dengan membeberkan bukti surat keterangan sakit jiwa dari dokter. Bahkan, kalau perlu meminta keluarga orang sakit jiwa ini untuk menunjukkan surat bukti sakit jiwa. Sehingga, dugaan-dugaan selama ini bisa diluruskan. ”Mau tidak mau, dalam kondisi dugaan liar ini pasti ada yang diuntungkan atau malah menunggangi isu tersebut,” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan