Sistem Open Camp, 200 Warga Binaan Ditempatkan di PP Ciangir

  • Bagikan
Penilaian terhadap warga binaan dilakukan setiap hari, dengan indikator-indikator yang telah tersusun sedemikian rupa. Penghuni Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, kata Sri Puguh, adalah mereka yang terus-menerus memperlihatkan perilaku baik dan siap dibina untuk menjadi indiviu mandiri. “Setelah mereka memperlihatkan perilaku baik, kami akan membinanya menjadi individu mandiri, dan siap berintegrasi dengan masyarakat setelah bebas,” kata Utami. Dirjenpas yakin, revitalisasi lapas, lewat Permukiman Pemasyarakat Ciangir akan menghasilkan masyarakat eks warga binaan yang produktif, dan bertanggung jawab bagi pembangunan bangsa. Di sisi lain, masyarakat juga akan menerima mereka dengan tangan terbuka. Permukiman Pemasyarakatan Ciangir adalah lapas minimum security dengan konsep open camp pertama di Indonesia. Saat ini di kompleks lapas hanya ada beberapa bangunan, berdampingan dengan rumah penduduk, persawahan, dan lahan kebuh siap garap. Warga binaan penghuni pertama kompleks pemasyarakatan ini yang akan mengubah lahan kosong menjadi perkebunan, mengubah lahan lainnya menjadi lokasi budi daya ikan lele, atau peternakan. Juga akan ada pelatihan pembuatan biogas, yang memungkinkan kompleks pemasyarakatan memenuhi kebutuhan energi. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan siap membantu Ditjen PAS membina penghuni lapas minimum security menjadi individu produktif yang membangun bangsa di sektor pertanian. “Semangat kami dan Ditjen PAS sama, yaitu memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. (rls/amr)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan