Jateng Ekspor Perdana Edamame ke Belanda Gunakan Sertifikat Elektronik

  • Bagikan
“Ini tentunya sesuai dengan instruksi Pak Presiden Jokowi kepada para menteri kabinetnya, termasuk Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong atau akselerasi ekspor komoditas pertanian,” tegas Ali. Dikatakan, dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir, sektor pertanian Indonesia mengalami perkembangan pesat. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah ekspor komoditas pertanian dari tahun-tahun sebelumnya. Contohnya, nilai ekspor pertanian jauh meningkat dari 2013 lalu yang berada pada angka 33 juta ton. “Nilai ekspor pertanian kita saat ini meningkat jadi 43 juta ton. Naik sekitar 10 juta ton dari sebelumnya,” paparnya. Selain itu, lanjut Ali, angka inflasi di sektor pertanian juga mengalami penurunan drastis, yakni dari sekitar 10-an persen menjadi satu persen lebih. Capaian itu menjadi angka inflasi terendah sepanjang sejarah. Barantan, Kementan hingga kini telah membangun kerja sama pertukaran sertifikat elektronik dengan negara-negara mitra dagang. Penggunaan itu dimaksudkan untuk komunikasi langsung antarotoritas sebelum kedatangan komoditi. “Selain itu, untuk mengurangi penolakan komoditas dari negara mitra, mencegah pemalsuan dokumen, dan mempercepat proses quarantine clearance,” ujarnya. Ali menambahkan seiring dengan perkembangan zaman, saat ini Kementan terus tingkatkan penggunaan teknologi informasi. Sebagai fasilitator perdagangan komoditas pertanian di pasar dunia, penggunaan e-Cert perlu diperluas untuk menembus pasar. “Aspek quaranty and traceability dari setiap sertifikat elektronik yang diterbitan karantina lebih cepat, murah, sehingga produk kita dapat memiliki daya saing di pasar dunia. Segera akan perluas penggunaan e-Cert kesemua negara mitra dagang kita,” tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan