Anak Muda dan Algoritma Kesejahteraan Baru Masa Depan

  • Bagikan
Literasi kesadaran Literasi kesadaran adalah alogaritma yang telah disebutkan Marcelo Gleiser bahwa, kedudukan manusia mengalami pemulihan kembali dalam diskursus astronomi mutakhir dengan meliterasi kesadarannya. Literasi kesadaran artinya proses membaca, memahami, merekam, menuliskan, dan mencintai seluruh informasi akan kesadaran dan jati diri kebangsaan dan memformulasikannnya ke dalam seperangkat aksara kesadaran baru yang menyejahterakan. Tahapan literasi kesadaran dimulai oleh anak muda Indonesia dengan kerja-kerja literatur yang mendukung sistem kesadaran kebangsaan anak muda. Setelah itu, informasi itu kemudian diolah, dianalisis, direkam dalam basis data, dan dibangun menjadi narasi yang menghadirkan kesadaran kita tentang kehidupan gotong royong, kerja sama, membangun pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan teknologi yang berkhidmat pada kehidupan kebangsaan yang menyejahterakan banyak pihak. Literasi Kesadaran ini akan menjadi semacam garis-garis besar haluan anak muda dalam mencandra masa depan. Membangun kebudayaan transformatif Jack Ma sepertinya sudah mahfum dengan mengatakan “Kita harus mengajarkan sesuatu yang unik kepada anak-anak kita yaitu dengan mengajarkan softskill yang tak dimiliki robot”. Bagi Founder Alibaba Group ini alogaritma kedua yang mesti dimiliki anak muda adalah kebudayaan transformatif. Kebudayaan Transformatif adalah proses akumulasi historis melalui interaksi dinamis dan saling pengaruh antar nilai luhur keragaman kebangsaan dengan laku penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan