FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Indonesia baru saja memperingati Hari Sumpah Pemuda. Salah satu poin penting dalam peristiwa itu adalah komitmen anak bangsa terhadap bahasa.
Secara khusus, Sekolah Bahasa Bolasugi menggelar Kenduri Bahasa. Sebuah event yang sekaligus bentuk syukuran memperingati Bulan Bahasa, Oktober 2019 ini. Panitia mengangkat tema, “Menelaah Bahasa, Merayakan Keragaman”.
"Ini sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia dan daerah kepada para generasi penerus bangsa," kata penanggung jawab acara, Nurlaela Jum, Selasa (29/10/2019).
Pekan lalu, Sekolah Bahasa Bolasugi menghadirkan sejumlah tokoh untuk membahas bahasa. Baik pembicara dalam negeri, maupun luar negeri. Ada Dr Idawati Garim (dosen pengampuh BIPA, UNM) dan Dr Asia (dosen Masyarakat dan Kebudayaan UNM).
Juga Dr Aziz Nojeng (peneliti sastra lisan dari Universitas Muhammadiyah Makassar), Brendon Marshall (peneliti sosiolinguitik Australia), Terry Barnes (pemerhati bahasa asing AS), serta Lucas West dan Laurent West (sama-sama (pemelajar Bahasa Indonesia AS).
"Kesuksesan acara Kenduri Bahasa ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari euforia sumpah pemuda yang jatuh pada hari Senin, 28 Oktober," imbuh Jum.
Ia berharap generasi milenial bisa memiliki semangat perjuangan. Dengan jalan mengenal bahasa dan memahami budaya daerah mereka masing-masing. Tetapi, juga tetap berusaha untuk menguasai bahasa asing.
Kegiatan ini mendapatkan animo yang besar. Sebanyak 251 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Makassar ikut ambil bagian. Keberhasilan acara tahun ini menginspirasi pelaksana untuk menggelar hal serupa tahun depan.
"Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dapat dikatakan sangat sukses ini, Sekolah Bahasa Bolasugi akan kembali melaksanakan kegiatan Kenduri Oktober ini pada 2020 mendatang," ujar penanggung jawab lainnya, Wongso Adi Saputra.
Selanjutnya, Kenduri ini rencananya akan dilaksanakan sebagai kegiatan tahunan. Tahun depan diharapkan dapat menarik perhatian lebih bukan hanya dari kalangan mahasiswa, melainkan juga dari berbagai kalangan. Mulai praktisi lingusitik, pengajar bahasa, hingga pemerhati bahasa.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat berlangsung lebih lama agar para peserta mendapatkan lebih banyak informasi tentang kebahasaan. Sekadar diketahui, Sekolah Bahasa Bolasugi sebagai pelaksana kegiatan ini memang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan juga Bahasa Asing seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Korea.
Sekolah Bahasa ini juga senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan kajian dan dialog mengenai budaya untuk orang asing yang ingin mengetahui kebudayaan di Indonesia atau pun sebaliknya. (zuk)