FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pidato Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal Tri Legionosuko tengah menjadi sorotan. Dia menyampaikan kepada para guru agar rajin menceritakan sejarah pemberontakan dan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada siswa-siswi di sekolah. Karena diduga aliran komunisme masih eksis sampai saat ini di Indonesia.
Hal ini disampaikam Tri saat mewakili pidato Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang berhalangan hadir di acara bedah buku bertajuk PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/11).
Dalam pidato itu, Tri menyampaikan peserta didik harus tahu bagaimana PKI merusak bangsa ini. Bahkan termasuk yang terlibat dalam menggulingkan era kepemimpinan Presiden Soekarno pada saat itu.
Terkait itu, Staf Khusus Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bosnya sama sekali tak mengetahui isi pidato yang disampaikan Tri. Saat dia diwakilkan oleh Tri, yang bersangkutan tak menyampaikan isi pidato yang akan dibacakan kepada Prabowo.
“Pak Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut,” kata Dahnil kepada wartawan, Senin (25/11).
Menurut dia, Prabowo mendorong seluruh sekolah agar lebih kuat memberikan materi ideologi Pancasila kepada peserta didiknya. Hal ini justru bertolak belakang dengan isi pidato yang disampaikan Tri.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan, Prabowo meminta agar dendam sejarah direduksi, agar para penerus bangsa yang saat ini masih duduk di bangku sekolah bisa bergerak maju dan membawa perubahan bagi bangsa dikemudian hari.