TS3 BP20

  • Bagikan

Tapi kecerdasan BP20 --termasuk di luar lapangan-- membuatnya terbuka untuk menjadi apa saja. Termasuk bila, misalnya, membuka usaha kuliner.

BP20 pandai memasak. Apalagi istrinya.

Untuk sementara ia akan menikmati tidur dulu. Bisa bangun siang. Dan --saat bangun itu-- minum teh panas tanpa gula.

Di tengah lapangan itu BP20 memberikan pidato singkat. Pidato perpisahan yang tidak mengharapkan haru.

Isinya konsisten dengan blognya. Agak berfilsafat. "Lelaki sejati tidak akan menangis. Hanya hatinya yang berdarah-darah," katanya.

Justru beberapa pengurus Persija yang malah kelihatan terisak.

Tribuana Tungga Dewi lantas mendatangi sang suami. Wajahnya cantik dengan lima 'i' --meski tampil dengan sederhana. Tubuhnya tampak dijaga keras --berhasil tetap langsing. Disertai satu dari tiga anaknya: Salsa Alicia, Jane Abel, dan Syaura Abana.

Disaksikan 50 ribu lebih Jakmania, Dewi menyerahkan seikat bunga untuk sang suami. Dewi biasa memanggil Cin oleh BP20.

Malam itu penonton Persija sangat kompak. Tidak pulang meski pertandingan sudah selesai --kalah 1-2. Mereka menunggu sampai BP20 selesai diberikan penghormatan.

Penonton Persija memang luar biasa. Mereka tetap memenuhi stadion --pun di saat Persija kalah terus.

Sang istri juga memasang satu spanduk kecil di pagar stadion. Dari tengah lapangan saya bisa membacanya: "Welcome Home, Cin".

Yang ditutup dengan gambar hati merah.

Di bagian bawah spanduk itu tertulis identitas: TS3. Itulah motto BP20. Yang saya tidak hafal kepanjangannya.

Kapan akan lahir BP20 baru?

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan