Laporan Rahasia Gedung Putih Bocor, Trump Sebut Angka Kematian di China Lebih Mengerikan

  • Bagikan
Presiden AS Donald Trump (Reuters)

FAJAR.CO.ID, WASHINGTON—Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim Cina adalah negara dengan jumlah kematian nomor satu akibat virus corona. AS saat ini melaporkan 38.779 kematian, dan Trump percaya angka itu masih di bawah China.

Trump melontarkan pernyataan itu pada konferensi pers virus corona, pada hari Sabtu waktu setempat. Ia mengatakan China, yang telah melaporkan 4.632 kematian virus corona, sebenarnya memiliki lebih banyak kematian daripada AS.

“Kami bukan nomor satu. China nomor satu. Supaya Anda mengerti. Mereka jauh di depan kita dalam hal kematian. Kamu tahu itu. Saya tahu itu. Mereka tahu itu. Tetapi Anda tidak ingin melaporkannya. Mengapa? Anda harus menjelaskannya. Suatu hari saya akan menjelaskannya," tegas Trump dikutip dari Metro.co.uk.

Trump yang mengklaim AS, masalah corona ini sejak awal bisa dicegah. Hanya saja, China menurutnya tidak melakukannya. Menurut Trump, seharusnya, di tahap awal wabah, China bisa menghentikan penyebaran virus ini. “Itu bisa saja dihentikan di Cina, tetapi tidak dan seluruh dunia menderita karenanya,” kritik Trump.

Serangan Trump terhadap China ini adalah sindiran langsungnya bahwa Cina berbohong tentang berapa banyak kematian yang diderita akibat wabah koronavirus yang dimulai di Wuhan. Ini mengikuti kecaman Trump terkait transparansi China beberapa hari sebelumnya.

Pada jumpa pers hari Rabu, Trump membuat tuduhan yang sama setelah seorang wartawan bertanya mengapa Amerika Serikat memiliki 24 persen dari kematian akibat virus corona dunia. Pada hari Rabu, angka kematian koronavirus AS dilaporkan 28.443. Sementara korban kematian akibat virus korona di seluruh dunia hanya lebih dari 134, 200.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan